Senin, 03 April 2017

Terobosan Baru dalam Dunia Seni dan Desain

Akrilik atau yang biasa dikenal dengan plexiglass adalah berbentuk bahan plastik transparan yang keras. Bahan ini pada awalnya digunakan untuk kepentingan industri sebagai bahan alternatif ringan pengganti kaca, saat ini sering kita jumpai di berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari, bahkan telah membuat terobosan baru yang menarik dalam desain dan seni.

Bahan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1843 dan pada tahun yang sama pula untuk pertama kalinya bahan ini di produksi, diikuti oleh penemuan polimetil metakrilat (PMMA). Negara Jerman pertamakali mematenkan bahan ini pada tahun 1933, kaca sebagai nama merek yang terkenal. Kemudian pada tahun 1936 dilakukan produksi secara masal untuk berbagai kepentingan komersial dan industri. Hal ini membuat peluang baru untuk membuat perangkat dan alat-alat yang digunakan dalam Perang Dunia II bahkan produksi untuk peralatan perang tersebut dalam skala besar selama Perang Dunia II seperti jendela untuk ruangan depan dan samping pada pesawat tempur, laras pistol menara otomatis, periskop kapal selam.

Sekarang bahan ini digunakan untuk berbagai macam produk dalam kehidupan sehari-hari mulai dari bingkai foto, akuarium, kaca anti peluru, kamar mandi dan lain-lain. Selain itu juga produk ini dapat digunakan secara luas untuk implan dan organ tubuh manusia buatan, serta untuk operasi plastik dan kedokteran gigi.

Pengunaan dalam dunia desain

Penggunaan produk ini pasti membuat para desainer dan seniman menjadi tertarik untuk berekspresi dalam dunia desain. Para desainer peralatan rumah tangga seperti mebel mulai menggunakan Lucite dan produk sejenisnya dalam desain mereka pada tahun 1960-an dan 1970-an. Produk ini terus menginspirasi para desainer dengan plastisitas dan kemampuannya sebagai bahan yang berkarakter, indah dan transparan. Walaupun mebel sudah tersedia untuk beberapa dekade, namun pembuatan mebel dengan bahan ini memberikan kesan modern dan sederhana tetapi berkelas untuk sebuah ruangan.

Penggunaan dalam seni

Leroy Lamis merupakan salah satu dari sekian banyak seniman yang menggunakan akrilik dalam karya seni kreatifnya. Karya seninya sangat dipengaruhi oleh konstruktivisme, ia bekerja secara intensif dengan produk ini antara tahun 1960 sampai sekitar tahun 1970-an. Hasil karyanya dapat kita temukan di beberapa museum terkenal, terutama Museum Brooklyn atau Museum Seni Swope.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar